Pemerintah siap lelang proyek kereta cepat 'Shinkansen'
Merdeka.com - Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan segera melelang proyek kereta cepat sekelas 'Shinkansen' kepada investor swasta. Hal ini dilakukan karena pemerintah tidak ingin menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam pembangunan.
"Jadi, nanti kalau sudah siap, akan kita lelangkan (investor) mana yang paling bagus, teknologinya, tingkat kecelakaannya, target masyarakatnya akan kita buat kriterianya," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Hermanto Dwiatmoko seperti dilansir dari Antara, Jakarta, Rabu (15/4).
Hermanto mengatakan saat ini pihak yang sudah menyatakan minatnya yaitu China dan Jepang, namun belum ditentukan kepada siapa proyek tersebut akan diserahkan. "Siapa saja boleh ini terbuka, mau China, Jepang silakan asal tidak membebani APBN, nanti kita lihat skenarionya berapa persen," katanya.
Jepang telah menghibahkan senilai USD 15 juta untuk studi kelayakan proyek kereta cepat 'shinkansen' rute Jakarta Bandung pada masa Susilo Bambang Yudhoyono masih menjabat sebagai presiden. Studi kelayakan berlangsung dua tahap, yakni tahap pertama mulai 28 Januari 2014 hingga April 2015 untuk membahas perencanaan dasar, sementara tahap dua yang berlangsung April hingga Desember 2015 untuk menghitung biaya pembangunannya.
Diperkirakan, proyek 'shinkansen' memakan biaya hingga Rp56 triliun, termasuk membangun jalur kereta sepanjang 133 kilometer.
Pemerintah menginginkan proyek kereta kilat dengan kecepatan 300 kilometer per jam tersebut murni dibangun oleh swasta, namun menurut skema Jepang, pemerintah juga harus menanggung sebesar 16 persen, sisanya BUMN pelaksana kereta api cepat sebesar 74 persen dan swasta 10 persen karena sebelumnya Jepang mengusulkan dibentuknya BUMN yang khusus menangani proyek tersebut.
Dari studi fase pertama, rute kereta api cepat juga kemungkinan tidak hanya berhenti sampai di Bandung, tapi juga ke Cirebon, Semarang dan Surabaya. Di Jakarta, akan bermula di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat dengan rel kereta api yang dibangun di bawah tanah. Dengan kereta api 'Shinkansen' Indonesia ini, waktu tempuh Jakarta-Bandung hanya 34 menit, dan Jakarta-Surabaya 2,5 jam.
Rencana rute kereta api cepat yang akan melewati Cirebon juga agar sarana perhubungan dapat terintegrasi dengan Bandara Kertajati yang sedang dibangun di Majalengka.
SUMBER : https://www.merdeka.com/uang/pemerintah-siap-lelang-proyek-kereta-cepat-shinkansen.html
KOMENTAR :
Salah satu proyek besar pemerintah yang ada sejak di mulainya era kepemimpinan Presiden Jokowi Dodo dan menjadi perbicangan khalayak adalah kerata cepat shinkasen dan tentunya ada saja pro maupun kontra yang ada di dalamnya.
Mulai dari siapa yang akan mengambil alih proyek ini, ada dua negara besar yang dikaitan di dalamnya yaitu Jepang dan China, dari dalam negeri sendiripun PT KAI kabarnya tidak mempermasahkan siapa yang akan mengambil alih proyek ini.
Dan tentunya resiko yang harus di tanggung pemerintah yaitu masalah pembelian lahan dari masyarakat karna jika sampai tewujud lahan harus benar - benar aman jika tidak akan sangat membahayakan masyarakat di sekitar, karna kereta ini kabarnya mempunyai kecepatan 300 kilometer per jam sehingga jika di perkirakan Jakarta - Bandung hanya memerlukan waktu kurang lebih sekitar 30 menit.
Dan semoga saja proyek ini bisa terwujud karna tentunya akan sangat membantu mengefisiensikan waktu tempuh antara Jakarta - Bandung dan sebaliknya dan jika suatu saat terwujud makin banyak kota yang terjamah kereta cepat shinkasen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar