Ideologi
Kata pengantar
Puji syukur kami
panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayahnya saya dapat menyelesaikan tugas penulisan pendidikan kewarganegaraan tentang ideologi
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada Yth :
- Bpk. RANDY NAPITUPULU, SH., MH
Selaku dosen pembimbing, dan juga para teman teman yang membantu saya dalam menyesaikan tugas ini
Saya menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, baik dari segi
penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen mata pelajaran guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami
untuk lebih baik di masa yang akan datang.
Bogor, 28 November 2014
Penyusun
Naufal Aldi
1
Daftar Isi
Kata Pengantar .............................................................. 1
Daftar Isi .............................................................. 2
Pendahuluan .............................................................. 3
Bab I
Pengertian Ideologi .............................................................. 4
Penggolongan Ideologi .............................................................. 5
Macam Macam Ideologi ............................................................. 6
Liberalisme ...................................... 7
Sosialisme ...................................... 8
Komunisme ...................................... 9
Kapitalisme ...................................... 10
Islamisme ...................................... 11
Bab II
Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa .......................................... 12
Bab III
Penutup ............................................................. 13
Daftar Pustaka ............................................................ 14
2
Negara kita
ini mengakui bahwa ideology yang kita pakai adalah Pancasila sebaga ideologi
terbuka.
Sebagai mahasiswa seringnya kita menemukan pertentangan mengenai
ideology ini, dan mungkin juga kita tidak terlalu mengerti kenapa ideology yang
kita pakai adalah Pancasila dan kenapahars bersifat terbuka. Banyak pertanyaan
lain yang menjadkan kita harus kritis dan harus tanggap serta paham bagaimana
itu Pancasila , bagaimana itu ideology yang terbuka sehingga
kita tidak merasa bahwa adalah salah bilamana kita menggunakan ideology
Pancasila dan juga sebagai bekal kita untuk menangkal pengaruh buruk dari
ideology-ideologi yang mencoba merusak bangsa ini yang pastinya akan
menimbulkan perpecahan. Dan sudah sepatasnya kita sebagai mahasiswa memahami
dan mengerti apa itu Pancasila sebagai ideology.
3
BAB I
Pengertian Ideologi
Ideologi atau ideologie (dalam bahasa Perancis) pertama kali dikumandangkan
oleh Antoine Destutt de Tracy (1754-1836) yang hidup pada masa Revolusi
Perancis melihat bahwa ketika Revolusi berlangsung, banyak ide atau pemikiran
telah menginspirasikan ribuan orang untuk menguji kekuatan ide-ide tersebut
dalam kancah pertarungan politik dan mereka mau mengorbankan hidup demi ide-ide
yang diyakini tersebut.
Ideologi, secara etimologis berasal dari kata idea (ide, gagasan) dan ology (logos=ilmu). Dalam rumusan De Tracy, ideologi diharapkan menjadi cabang ilmu pengetahuan yang bertujuan mengkaji serta menemukan hukum-hukum yang melandasi pembentukan serta perkembangan ide-ide dalam masyarakat, sehingga ide-ide tersebut dapat dijelaskan secara rasional.
Ideologi, secara etimologis berasal dari kata idea (ide, gagasan) dan ology (logos=ilmu). Dalam rumusan De Tracy, ideologi diharapkan menjadi cabang ilmu pengetahuan yang bertujuan mengkaji serta menemukan hukum-hukum yang melandasi pembentukan serta perkembangan ide-ide dalam masyarakat, sehingga ide-ide tersebut dapat dijelaskan secara rasional.
Selain definisi di atas, berikut ada beberapa definisi lain tentang
ideologi:
- Gunawan Setiardjo :
Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan atau aqidah 'aqliyyah (akidah
yang sampai melalui proses berpikir) yang melahirkan aturan-aturan dalam
kehidupan.
- Descartes:
Ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia. 5 Mei 2004
- Thomas H:
Ideologi adalah suatu cara untuk melindungi kekuasaan pemerintah agar dapat
bertahan dan mengatur rakyatnya. 23 Oktober 2004
- Francis Bacon:
Ideologi adalah sintesa pemikiran mendasar dari suatu konsep hidup. 5 Januari 2007
- Karl Marx:
Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama
dalam masyarakat. 1 Mei 2005
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa Ideologi adalah pemikiran yang
mencakup konsepsi mendasar tentang kehidupan dan memiliki metode untuk
merasionalisasikan pemikiran tersebut berupa fakta, metode menjaga pemikiran
tersebut agar tidak menjadi absurd dari pemikiran-pemikiran yang lain dan
metode untuk menyebarkannya.
4
Penggolongan Ideologi
Ideologi dibedakan menjadi 2, yaitu :
Ideologi jenis ini menawarkan ide secara
mendetail, yang telah ditentukan sistem
hidup yang harus digunakan, sebagai
satu-satunya pilihan. Tidak dibenarkan mengadopsi aturan lain walaupun sejiwa dengan
ideology tersebut. Contohnya sistem khilafah.
2. Ideologi Terbuka
Bahwa
ideologi jenis ini hanya menawarkan ide secara umum, yang memberi peluang untuk
mengadopsi sistem hidup yang digunakan tanpa melihat asal sistem tersebut, asal
sesuai dengan ide dasar dari ideologi. Contohnya Pancasila
5
Macam Macam Ideologi
Dalam
bahasan ini, baik karena kategori waktu maupun perkembangan sosio-historis,
kiranya dapat dikemukakan beberapa ideologi yang penting untuk
diperbincangkan. Ideologi-ideologi yang dibahas dan dikategorikan sebagai
ideologi klasik antara lain :
- Liberalisme
- Sosialisme
- Komunisme
- Kapitalisme
- Islamisme
Pemilihan ideologi-ideologi yang bersangkutan dianggap memiliki pengaruh cukup
meluas dalam kehidupan bangsa-bangsa, baik dimasa lalu maupun disaat ini. Namun
pengkategorian ini hanya dimaksudkan untuk menyederhanakan pemahaman
berdasarkan akar teoritis dan historis, karena dalam perkembangannya ideologi
juga mengalami transformasi, sehingga seseorang, sebuah gerakan, atau bahkan
sebuah negara mencoba mengkombinasikan beberapa ideologi menjadi sebuah
perspektif.
6
.
Ideologi Liberalisme
Pengertian
Liberalisme
Liberalisme
adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan
pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama. Liberalisme
tumbuh dari konteks masyarakat Eropa pada abad pertengahan. Pemikiran liberal
(liberalisme) berkembang sejak masa Reformasi Gereja dan Renaissans yang
menandai berakhirnya Abad Pertengahan (abad V-XV). Disebut liberal, yang secara
harfiah berarti bebas dari batasan karena liberalisme menawarkan konsep
kehidupan yang bebas dari pengawasan gereja dan raja. Ini berkebalikan total
dengan kehidupan Barat Abad Pertengahan ketika gereja dan raja mendominasi
seluruh segi kehidupan manusia.
Secara umum,
liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh
kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya
pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Liberalisme menghendaki adanya
pertukaran gagasan
yang bebas,
ekonomi pasar yang mendukung usaha pribadi yang relatif bebas, dan suatu sistem
pemerintahan yang transparan, dan menolak adanya pembatasan terhadap pemilikan
individu.
Dalam
masyarakat modern, liberalisme dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini
dikarenakan keduanya sama-sama mendasarkan kebebasan mayoritas. Pada demokrasi,
hak-hak dan kondisi dapat diperoleh melalui demokrasi yang sejati. Demokrasi
sejati tidak terpisahkan dari kebebasan politik dan didasarkan pada persetujuan
yang dilakukan dengan
sadar,
bebas, dan yang diketahui benar dari kelompok mayoritas, yang diungkapkan
melalui surat suara yang bebas dan rahasia, dengan menghargai kebebasan dan
pandangan-pandangan kaum minoritas. Masyarakat yang terbaik, menurut paham
liberalisme adalah yang memungkinkan individu mengembangkan kemampuan individu
sepenuhnya. Dalam masyarakat yang baik semua individu harus dapat mengembangkan
pikiran dan bakatnya. Hal ini mengharuskan para individu untuk bertanggung
jawab atas tindakannya dan tidak menyuruh seseorang melakukan sesuatu untuknya.
Ciri-ciri
ideologi liberal sebagai berikut
1. Demokrasi
merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik
2. Anggota
masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk kebebasan berbicara,
kebebasan beragama dan kebebasan pers.
3.
Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas. Keputusan yang
dibuat
hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat
dapat belajar membuat keputusan diri sendiri.
4. Kekuasaan
dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk.
5. Semua
masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau sebagian terbesar
individu berbahagia.
6. Hak-hak
tertentu yang tidak dapat dipindahkan dan tidak dapat dilanggar oleh
kekuasaan
manapun.
Negara yang
menganut Ideologi Liberalisme :
Beberapa
Negara di Benua Amerika yang menganut ideology liberalisme Amerika Serikat,
Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada,
Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay dan Venezuela. Sekarang
ini, kurang lebih liberalisme juga dianut oleh negara Aruba, Bahamas, Republik
Dominika, Greenland, Grenada, Kosta Rika, Puerto Rico dan Suriname dan masih
banyak lagi negara-negara yang menganut Ideologi Liberalisme di benua lainnya.
7
1.3 Ideologi
Sosialisme
Pengertian
Sosialisme
Istilah
sosialisme mulai digunakan sejak awal abad ke-19. Penggunaan istilah sosialisme
sering digunakan dalam berbagai konteks yang berbeda-beda oleh berbagai
kelompok, tetapi hampir semua sepakat bahwa istilah ini berawal dari pergolakan
kaum buruh industri dan buruh tani pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20
berdasarkan prinsip solidaritas dan memperjuangkan masyarakat yang dengan
sistem ekonomi menurut mereka dapat melayani masyarakat banyak daripada hanya
segelintir elite.
Sosialisme
lebih didasarkan pada pandangan kemanusiaan. Paham sosialis berkeyakinan
perubahan setidaknya dapat dilakukan dengan cara-cara damai dan demokratis.
Paham sosialis juga lebih luwes dalam hal perjuangan perbaikan nasib buruh
secara bertahap. Negara yang menganut Ideologi Sosialisme adalah Negara-negara
di Eropa Barat.
8
1.3 Ideologi
Komunisme
Pengertian
Komunisme
Karl
Heinrich Marx (Trier, Jerman, 5 Mei 1818 – London, 14 Maret 1883) adalah
seorang filsuf, pakar ekonomi politik dan teori kemasyarakatan dari Prusia.
Karl Heinrich Marx yang pertama kali mengemukakan kata Komunisme sehingga
beliau disebut sebagai Lambang Komunisme. Komunisme sebagai ideologi mulai
diterapkan saat meletusnya Revolusi Bolshevik di Rusia tanggal 7 November 1917.
Sejak saat itu komunisme diterapkan sebagai sebuah ideologi dan disebarluaskan
ke negara lain. Komunisme lahir sebagai reaksi terhadap kapitalisme di abad
ke-19, yang mana mereka itu mementingkan individu pemilik dan mengesampingkan
buruh.
Ciri-ciri
Ideologi Komunisme :
1. Atheis.
Orang komunis menganggap Tuhan tidak ada. Akan tetapi, kalau ia berpikir Tuhan
ada, jadilah Tuhan ada. Maka, keberadaan Tuhan terserah kepada manusia.
2. Kurang
menghargai manusia sebagai individu. Manusia itu seperti mesin. Kalau sudah
tua, rusak, jadilah ia rongsokan tidak berguna seperti rongsokan mesin, terbukti
dari ajarannya yang tidak memperbolehkan ia menguasai alat-alat produksi.
3. Salah satu
doktrin komunis adalah revolusi terus-menerus. Revolusi itu menjalar ke seluruh
dunia. Maka, komunisme sering disebut go international. Komunisme memang
memprogramkan
tercapainya masyarakat yang makmur, masyarakat komunis tanpa kelas, semua orang
sama. Namun, untuk menuju ke sana, ada fase diktator proletariat yang
bertentangan dengan demokrasi. Salah satu pekerjaan diktator proletariat adalah
membersihkan kelas-kelas lawan komunisme, khususnya tuan-tuan tanah dan
kapitalis.
4. Dalam dunia
politik, komunisme menganut sistem politik satu partai, yaitu partai komunis.
Maka, ada Partai Komunis Uni Soviet, Partai Komunis Cina, PKI, dan Partai
Komunis Vietnam, yang merupakan satu-satunya partai di negara bersangkutan.
Jadi, di negara komunis tidak ada partai oposisi. Jadi, komunisme itu pada
dasarnya tidak menghormati HAM.
Negara yang
menganut Ideologi Komunisme :
Pada tahun
2005 negara yang masih menganut paham komunis adalah Republik Rakyat Cina
(sejak 1949), Vietnam, Korea Utara, Tiongkok, Kuba dan Laos
9
1.3 Ideologi
Kapitalisme
Pengertian Kapitalisme
Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik
modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya.
Pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar guna keuntungan bersama, tapi
intervensi pemerintah dilakukan secara besar-besaran untuk kepentingan pribadi.
Kapitalisme
sebagai sebuah sistem yang mulai berlaku di
Eropa pada abad ke-16 hingga abad ke-19, yang pertama kali dikemukakan
oleh Adam Smith, yaitu pada masa perkembangan perbankan komersial eropa di
mana sekelompok individu maupun kelompok dapat bertindak sebagai suatu badan
tertentu yang dapat memiliki maupun melakukan perdagangan benda milik pribadi,
terutama barang modal, seperti tanah dan manusia guna proses perubahan dari barang
modal ke barang jadi. Untuk mendapatkan modal-modal tersebut, para kapitalis
harus mendapatkan bahan baku dan mesin dahulu, baru buruh sebagai operator
mesin dan juga untuk mendapatkan nilai lebih dari bahan baku tersebut.
10
1.3. Ideologi
Islamisme
Pengertian
Islamisme
Islamisme adalah sebuah paham yang pertama kali dicetuskan olehJamal-al-Din Afghani atau Sayyid Muhammad bin
Safdar al-Husayn (1838 – 1897, Persia) sebagai paham politik
alternatif dalam menyatukan negara-negara termasuk di daerah Mandat
Britania atas
Palestina yang mempunyai akar budaya dan tradisi yang berbeda dengan budaya dan
tradisi Arab.
Ideologi Islam mulai dijelmakan dalam sistem pemerintahan
Islam sejak tahun 622
Masehi di Madinah oleh Rasulullah Muhammad SAW. Sepanjang riwayatnya,
ideologi ini mampu memberikan solusi dan kemakmuran bagi masyarakatnya. Namun,
ideologi Islam tak lagi diterapkan sejak 3 Maret 1924, saat runtuhnya khilafah Turki Utsmani.
Sejak saat itu, Islam sebagai ideologi tak lagi diterapkan secara menyeluruh
ciri-ciri ideologi Islamisme sebagai berikut :
1. Sumber: Wahyu Allah SWT
kepada Rasulullah SAW. Menjadi landasannya.
2. Dasar kepemimpinan
ideologis : La ilaha illallah (menyatukan antara hukum Allah
SWT dengan kehidupan).
3. Pembuat hukum dan
aturan: Allah SWT lewat wahyu-Nya. Akal manusia berfungsi menggali fakta dan
memahami hukum dari wahyu.
4. Ikatan perbuatan:
Seluruh perbuatan terikat dengan hukum
syaro'. Perbuatan baru bebas dilakukan bila sesuai dengan hukum
syaro'.
5. Kebebasan pribadi dalam
berbuat: Distandarisasi oleh hukum syaro'. Bila sesuai, bebas dilakukan. Bila
tidak, maka tidak boleh dilakukan.
6. Pandangan terhadap
masyarakat: Masyarakat merupakan kumpulan individu yang memiliki perasaan dan
pemikiran yang satu serta diatur oleh hukum yang sama.
7. Dasar perekonomian:
Setiap orang bebas menjalankan perekonomian dengan membatasi sebab pemilikan
dan jenis pemiliknya. Sedangkan jumlah kekayaan yang dimiliki tidak boleh
dibatasi.
8. Kemunculan sistem
aturan: Allah SWT telah menjadikan bagi manusia sistem aturan untuk dijalankan
dalam kehidupan yang diturunkan pada Nabi Muhammad SAW. Manusia hanya memahami
permasalahan, lalu menggali hukum dari Al Qur'an dan As Sunnah.
9.
Tolok ukur: Halal dan haram.
1 9. Penerapan hukum: Atas
dasar ketakwaan individu, kontrol masyarakat dan penerapan dari masyarakat.
Selain ciri-ciri tersebut, ideologi Islamisme juga memiliki beberapa
karakteristik atau ciri khas, sebagai
berikut :
Aqidah 'aqliyyah : Rukun iman.
Etika : Jalan yang Lurus
Penerapan : Khilafah
Islamiyah.
Penjagaan : Hukum Islam.
Penyebarluasan ideologi : Dakwah dan jihad.
Penganut ideologi Islamisme percaya jika sebelum kehidupan adalah berasal
dari Allah SWT, saat kehidupan bertujuan untuk mendapatkan ridha-Nya, dan
setelah meninggal kembali kepada-Nya dengan pertanggungjawaban.
11
Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa
Dalam perjalanan sejarah Pancasila
sebagai ideologi mengandung sifat reformis dan revolusioner. Kita mengetahui
berbagai istilah ideologi, seperti ideologi Negara, ideologi bangsa, dan
ideologi nasional. Ideologi Negara khusus dikaitkan dengan pengaturan penyelenggaraan
pemerintahan Negara. Sedangkan ideologi nasional mencakup ideologi Negara dan
ideologi yang berhubungan dengan pandangan hidup bangsa. Bagi bangsa Indonesia,
ideologi nasionalnya tercermin dan terkandung dalam Pembukaan UUD 1945.
Ideologi nasional bangsa Indonesia
yang tercermin dan terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 adalah ideologi
perjuangan, yaitu yang sarat dengan jiwa semangat perjuangan bangsa untuk
mewujudkan Negara merdeka, berdaulat, adil, dan makmur (Bahan Penataran. BP-7
Pusat, 1993).
Dalam alinea pertama Pembukaan UUD 1945 terkandung
motivasi, dasar dan pembenaran perjuangan (kemerdekaan adalah hak segala bangsa
dan penjajahan bertentangan dengan perikemanusiaan dan perikeadilan). Alinea
kedua mengandung cita-cita bangsa Indonesia (Negara merdeka, bersatu,
berdaulat, adil dan makmur). Alinea ketiga memuat petunjuk atau tekad
pelaksanaannya (menyatakan kemerdekaan atas berkat Rahmat Allah Yang Maha
Kuasa). Alinea keempat memuat tugas Negara/tujuan nasional, penyusunan
undang-undang dasar, bentuk susunan Negara yang berkedaulatan rakyat dan dasar
Negara Pancasila.
Pembukaan UUD 1945 yang mengandung
pokok-pokok pikiran yang dijiwai Pancasila, dijabarkan lebih lanjut dalam
pasal-pasal Batang Tubuh UUD 1945. Dengan kata lain, pokok-pokok pikiran yang
terkandung dalamm Pembukaan UUD 1945 itu tidak lain adalah Pancasila, yang
kemudian dijabarkan dalam pasal-pasal dari Batang Tubuh UUD 1945.
Pembukaan UUD 1945 memenuhi
persyaratan sebagai ideologi yang memuat ajaran, doktrin, teori dan/atau ilmu tentang
cita-cita (ide) bangsa Indonesia yang diyakini kebenarannya dan disusun secara
sistematis serta diberi petunjuk pelaksanaannya (BP-7 Pusat, 1993). Pancasila
sebagai ideologi nasional dapat diartikan sebagai suatu pemikiran yang memuat
pandangan dasar dan cita-cita mengenai sejarah, manusia, masyarakat, hukum dan
Negara Indonesia, yang bersumber dari kebudayaan Indonesia
12
Penutup
Simpulan
Pancasila sebagai ideologi adalah
lahir semenjak bangsa Indonesia ada, dan pada kenyataannya ideologi ini adalah
yang mampu menjaga kesatuan bangsa kita yang mempunyai beragam suku dan budaya.
Ideologi Pancasila merupakan filter bagi kita untuk memandang ideologi-ideologi
lain apakah itu sesuai atau tidak dengan kehidupan bangsa kita, dan Ideologi
Pancasila sebagai ideologi terbuka memberikan peluang kita mengikuti setiap
perkembangan jaman.
Saran
Sebagai warga Negara yang baik sudah
sewajarnya kita mengetahui apa ideologi kita sebagai bangsa Indonesia oleh
karena itu kita harus benar-benar yakin dan percaya kepada Pancasila sebagai
ideologi karena Pancasila tidak membawa bangsa kita kedalam kehancuran namun
masih mampu bertahan mengahadi kemajuan jaman.
13
Daftar Pustaka
http://rantypebriantika.blogspot.com/2011/09/makalah-pkn-ideologi.html
http://cyntiakusumadewi.blogspot.com/2013/05/makalah-pendahuluan-ideologi-pancasila.html
Terimaksih atas bantuannya telah membantu saya menyelesaikan tugas makalah pendidikan kewarganegaraan yang bertemakan ideologi ini
14